Diriwayatkan dalam Shahih al-Bukhari dan Muslim dari Abu Said radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Kematian akan dihadirkan pada hari kiamat, seakan-akan ia adalah domba hitam bercorak putih. Lalu diseru, ‘Hai para penghuni surga!’ Mereka lalu mendongakkan kepala dan melihat. Lantas mereka menjawab, ‘Ya.’
Lalu dikatakan kepada mereka, ‘Ini adalah kematian. Apakah kalian mengetahuinya?’ Mereka menjawab, ‘Ya’. Kemudian dikatakan juga, ‘Hai para penghuni neraka!’ Mereka pun mendongakkan kepala dan melihat.
Lalu dikatakan kepada mereka, ‘Kalian mengetahui ini? Ini adalah kematian.’ Mereka menjawab, ‘Ya.’ Kemudian kematian itu disembelih di tempat antara surga dan neraka.
Lalu dikatakan, ‘Hai para penghuni surga! Kehidupan kekal tanpa ada kematian lagi!’ ‘Hai para penghuni neraka! Kehidupan kekal tanpa ada kematian lagi!’” Inilah akhir perjalanan manusia.
Saudara-saudara! Kita sekarang berada di tahap perjalanan hidup manusia yang paling penting. yaitu tahap untuk beramal. Barang siapa yang baik dalam menjalani tahap ini dan beramal saleh serta menyiapkan bekal ketakwaan, maka di kehidupan yang abadi, ia akan merasakan kebahagiaan yang abadi.
Namun barang siapa yang umurnya lenyap dalam senda gurau dan kelalaian serta tidak menyiapkan bekal ketakwaan, maka ia akan kembali ke akhirat dengan kerugian dan penyesalan.
Kita sekarang berada di tahap beramal. Setelahnya akan ada tahap pembalasan dan perhitungan. Lalu pada akhir perjalanan manusia, ada golongan yang di surga, ada pula yang di neraka.
Kemudian Allah ‘Azza wa Jalla dengan rahmat-Nya, akan mengeluarkan penghuni neraka yang meninggal dunia di atas tauhid, juga para pelaku dosa besar. Mereka dikeluarkan dari neraka dengan rahmat Allah ‘Azza wa Jalla setelah pembersihan dan penyucian diri mereka di neraka. Lalu mereka masuk surga dengan rahmat Allah Yang Maha Pengasih.
Hingga ketika mereka semua telah keluar dari neraka, dan tidak tersisa seorang pun. Kematian akan didatangkan dalam bentuk domba hitam bercorak putih. Lalu disembelih di tempat antara surga dan neraka.
Dikatakanlah, “Hai para penghuni surga! Kehidupan kekal tanpa ada kematian, dan hai para penghuni neraka! Kehidupan kekal tanpa ada kematian!” Inilah akhir perjalanan manusia. Satu golongan di surga, dan satu golongan lain di neraka, dalam kehidupan yang abadi.
Satu golongan di surga menikmati berbagai kenikmatan besar di dalamnya. Di dalamnya ada nikmat yang tidak pernah dilihat mata, didengar telinga, dan tidak pula terlintas dalam pikiran manusia. Di dalamnya tidak ada kegalauan, keletihan, kelelahan, kesedihan, rasa sakit, penuaan, dan tidak pula kematian. Hanya ada kenikmatan abadi. “…di dalam surga itu terdapat apa yang diingini oleh hati dan segala yang sedap (dipandang) mata. Dan kalian kekal di dalamnya.” (QS. az-Zukhruf: 71).
Dan satu golongan lain di neraka, yakni para penghuni neraka Yang disiksa dengan azab yang pedih di dalamnya yang disebutkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabda beliau: “Api kalian yang kalian nyalakan di dunia ini hanyalah satu bagian dari 70 bagian dari panasnya neraka Jahanam.” Para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah! Satu bagian saja sudah panas!” Lalu beliau bersabda, “Sungguh api neraka lebih panas dari api dunia 69 kali lipat.”
Maka dari itu, wahai saudara-saudara! Hendaklah kita memanfaatkan sisa umur kita untuk menyiapkan diri dengan bekal ketakwaan, dan untuk beramal saleh, serta menyiapkan diri untuk kehidupan yang abadi.
====
جَاءَ فِي الصَّحِيحَيْنِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
يُجَاءُ بِالْمَوْتِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُ كَبْشٌ أَمْلَحُ ثُمَّ يُقَالُ يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ فَيَشْرَئِبُّونَ وَيَنْظُرُوْنَ فَيَقُولُوْنَ نَعَمْ
فَيُقَالُ هَذَا الْمَوْتُ أَتَعْرِفُونَهُ؟ فَيَقُولُوْنَ نَعَمْ ثُمَّ يُقَالُ يَا أَهْلَ النَّارِ فَيَشْرَئِبُّونَ وَيَنْظُرُوْنَ
وَيُقَالُ لَهُمْ أَتَعْرِفُونَ هَذَا؟ هَذَا الْمَوْتُ فَيَقُولُونَ نَعَمْ ثُمَّ يُذْبَحُ فِي مَكَانٍ بَيْنَ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ
ثُمَّ يُقَالُ يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ خُلُودٌ فَلاَ مَوْتَ وَيَا أَهْلَ النَّارِ خُلُودٌ فَلاَ مَوْتَ وَهَذِهِ هِيَ نِهَايَةُ الرِّحْلَةِ الْبَشَرِيَّةِ
نَحْنُ الْآنَ أَيُّهَا الإِخْوَةُ فِي أَخْطَرِ مَرَاحِلِ الرِّحْلَةِ الْبَشَرِيَّةِ فِي مَرْحَلَةِ الْعَمَلِ فَمَنْ أَحْسَنَ فِي هَذِهِ المَرْحَلَةِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَتَزَوَّدَ بِزَادِ التَّقْوَى فَإِنَّهُ فِي حَيَاةِ الْخُلُودِ يَسْعَدُ السَّعَادَةَ الْأَبَدِيَّةَ
وَمَنْ ضَاعَ عَلَيْهِ عُمْرُهُ فِي لَهْوٍ وَفِي غَفْلَةٍ وَلَمْ يَتَزَوَّدْ بِزَادِ التَّقْوَى فَإِنَّهُ يَبُوءُ بِالْحَسْرَةِ وَالنَّدَامَةِ
فَنَحْنُ الْآنَ فِي مَرْحَلَةِ الْعَمَلِ وَيَعْقِبُهَا مَرْحَلَةُ الْجَزَاءِ وَالْحِسَابِ ثُمَّ تَكُونُ نِهَايَةُ الرِّحْلَةِ الْبَشَرِيَّةِ فَرِيقٌ فِي الْجَنَّةِ وَفَرِيقٌ فِي السَّعِيرِ
ثُمَّ إِنَّ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يُخْرِجُ بِرَحْمَتِهِ مَنْ كَانَ فِي النَّارِ مِمَّنْ مَاتَ عَلَى التَّوْحِيدِ وَمِنْ أَهْلِ الْكَبَائِرِ فَيُخْرَجُون بِرَحْمَةِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بَعْدَ تَهْذِيبِهِمْ وَتَنْقِيَتِهِمْ وَيَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ بِرَحْمَةِ أَرْحَمِ الرَّاحِمِيْنَ
حَتَّى إِذَا خَرَجُوا وَلَمْ يَتَبَقَّ مِنْهُمْ أَحَدٌ جَاءُ بِالْمَوْتِ عَلَى صُورَةِ كَبْشٍ أَمْلَحَ ثُمَّ يُذْبَحُ فِي مَكَانٍ بَيْنَ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ
وَيُقَالُ يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ خُلُودٌ فَلاَ مَوتَ وَيَا أَهْلَ النَّارِ خُلُودٌ فَلاَ مَوتَ وَهَذِهِ هِيَ نِهَايَةُ الرِّحْلَةِ الْبَشَرِيَّةِ فَرِيقٌ فِي الْجَنَّةِ وَفَرِيقٌ فِي السَّعِيرِ فِي حَيَاةِ الْخُلُودِ
فَرِيقٌ فِي الْجَنَّةِ يَتَنَعَّمُونَ فِيهَا النَّعِيْمَ الْعَظِيْمَ فِيهَا مَا لَا عَيْنٌ رَأَتْ وَلَا أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ لَا هَمَّ فِيهَا وَلَا نَصَبَ وَلَا تَعَبَ وَلَا غَمَّ وَلَا مَرَضَ وَلَا هَرَمَ وَلَا مَوْتَ نَعِيْمٌ دَائِمٌ فِيهَا مَا تَشْتَهِيهِ الْأَنْفُسُ وَتَلَذُّ الْأَعْيُنُ وَأَنْتُمْ فِيهَا خَالِدُوْنَ
وَفَرِيقٌ فِي السَّعِيْرِ وَهُمْ أَهْلُ النَّارِ الَّذِيْنَ يُعَذَّبُوْنَ فِيهَا الْعَذَابَ الْعَظِيمَ الَّذِي يَصِفُهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَوْلِهِ نَارُكُمْ هَذِهِ الَّتِي تُوقِدُوْنَ أَيْ فِي الدُّنْيَا جُزْءٌ مِنْ سَبْعِيْنَ جُزْءًا مِنْ نَارِ جَهَنَّمَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهَا وَاحِدَةٌ لَكَافِيَةٌ قَالَ إِنَّهَا فُضِّلَتْ عَلَيْهَا تِسْعًا وَسِتِّيْنَ مَرَّةً
فَيَنْبَغِي أَيُّهَا الإِخْوَةُ أَنْ نَغْتَنِمَ مَا تَبَقَّى فِي أَعْمَارِنَا فِي التَّزَوُّدِ بِزَادِ التَّقْوَى وَفِي الْأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ وَفِي الِاسْتِعْدَادِ لِحَيَاةِ الْخُلُودِ